Belajar Dasar Pemrograman Web

Tools

Dibantu
Dibantu

Halo, selamat datang :)
Kenalin aku Dibantu, bot yang akan membantu kamu mengatasi permasalahan di modul ini.

Lihat forum diskusi

Latihan: Menerapkan Elemen Div, Aside, Article, dan Section di Halaman Profil

Sebelumnya, kita telah belajar dan menerapkan elemen-elemen semantik besar. Tidak hanya sampai di sana, kita akan terus menerapkan elemen semantic lainnya. Mari mulai berlatih.

Tujuan

Konten-konten besar pada Halaman Profil telah dikelompokkan dengan tiga buah semantic element, yaitu header, main, dan footer. Nah, pada latihan ini, kita akan menerapkan beberapa semantic element lainnya sehingga dokumen HTML kita semakin baik.

Kita akan melakukan pengelompokan pada konten utama, yaitu konten-konten dalam elemen <main>. Sebagaimana judul latihan yang telah Anda lihat dan baca, kita akan menerapkan elemen aside, article, dan section dalam pengelompokannya. Selain itu, kita juga akan menggunakan elemen <div> untuk bagian yang khusus dan disediakan oleh HTML. Namun, jangan khawatir. Kita akan memberinya nama atau identitas dengan elemen id.

Alur Latihan

Berikut adalah alur latihan kali ini.

  1. Membuka hasil latihan terakhir dengan VSCode.
  2. Membagi konten utama dengan elemen <article>.
  3. Membungkus konten wisata menjadi beberapa bagian.
  4. Menjalankan dokumen HTML pada browser.

Latihan Menerapkan Elemen Div, Aside, Article, dan Section di Halaman Profil

Ikuti beberapa langkah berikut dengan saksama untuk berlatih di latihan ini.

  1. Silakan buka proyek Halaman Profil terakhir dengan VSCode.
  2. Pengelompokan akan dimulai dari hierarki teratas. Dalam elemen <main>, kita akan bagi konten menjadi dua bagian, yaitu konten artikel yang dikelompokkan menggunakan <div> dan konten samping yang dikelompokkan menggunakan <aside>. Silakan sesuaikan kodenya menjadi kode bercetak tebal berikut.

    1. <main>
    2.   <!-- Konten artikel -->
    3.   <div>
    4.     <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
    5.     <img src="assets/image/history.jpg" alt="sejarah" />
    6.     <p>
    7.       Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh
    8.       lava Gunung Tangkuban Parahu yang lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh
    9.       orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air
    10.       yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang
    11.       digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari
    12.       tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibu kota yang lama di Dayeuhkolot.
    13.     </p>
    14.  
    15.     <p>
    16.       Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandung juga berasal dari kalimat Nga-Bandung-an Banda
    17.       Indung, yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran Sunda.
    18.       Nga-Bandung-an artinya menyaksikan atau bersaksi. Banda adalah segala sesuatu yang berada di
    19.       alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati. Sinonim dari
    20.       banda adalah harta. Indung berarti Ibu atau Bumi, disebut juga sebagai Ibu Pertiwi tempat
    21.       Banda berada.
    22.     </p>
    23.  
    24.     <h2 id="geografis">Geografis</h2>
    25.     <img src="assets/image/geografis.jpg" alt="geografis" />
    26.     <p>
    27.       Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah
    28.       mangkok raksasa,[9] secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat,
    29.       serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada
    30.       di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan
    31.       merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut.
    32.     </p>
    33.  
    34.     <p>
    35.       Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta
    36.       anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum.
    37.       Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir terutama
    38.       pada musim hujan.
    39.     </p>
    40.  
    41.     <h2 id="wisata">Wisata</h2>
    42.     <p>
    43.       Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati
    44.       liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain
    45.       menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama
    46.       berarsitektur peninggalan Belanda.
    47.     </p>
    48.  
    49.     <h3>Farm House Lembang</h3>
    50.     <img src="assets/image/farm-house.jpg" alt="farm house" />
    51.     <p>
    52.       Berada di jalur utama Bandung-Lembang, Farm House menjadi objek wisata yang tidak pernah sepi
    53.       pengunjung. Selain karena letaknya strategis, kawasan ini juga menghadirkan nuansa wisata khas
    54.       Eropa. Semua itu diterapkan dalam bentuk spot swafoto Instagramable.
    55.     </p>
    56.  
    57.     <h3>Observatorium Bosscha</h3>
    58.     <img src="assets/image/bosscha.jpg" alt="bosscha" />
    59.     <p>
    60.       Memiliki beberapa teleskop, antara lain, Refraktor Ganda Zeiss, Schmidt Bimasakti, Refraktor
    61.       Bamberg, Cassegrain GOTO, dan Teleskop Surya. Refraktor Ganda Zeiss adalah jenis teleskop
    62.       terbesar untuk meneropong bintang. Benda ini diletakkan pada atap kubah sehingga saat teropong
    63.       digunakan, atap tersebut harus dibuka. Observatorium Bosscha boleh dikunjungi oleh siapapun,
    64.       tanpa tiket. Namun, bagi yang ingin menggunakan teleskop Zeiss, wajib mendaftarkan diri. Untuk
    65.       instansi atau lembaga pendidikan, diberikan jadwal hari Selasa sampai Jumat. Sementara itu,
    66.       kunjungan individu dibuka setiap hari Sabtu.
    67.     </p>
    68.   </div>
    69.  
    70.  
    71.   <!-- Konten samping -->
    72.   <aside>
    73.     <h2>Kota Bandung</h2>
    74.     <p>Kota Kembang Paris van Java</p>
    75.     <figure>
    76.       <img src="assets/image/bandung-badge.png" />
    77.       <figcaption>Lambang</figcaption>
    78.     </figure>
    79.   </aside>
    80. </main>

    Dengan begitu, konten elemen <main> terbagi menjadi dua, yaitu elemen <div> dan <aside>. Selanjutnya, kita mulai kelompokkan konten lebih detail lagi pada elemen <div>. Jadi, silakan fokus saja pada elemen tersebut untuk langkah selanjutnya.

  3. Dalam elemen ini (<div>), ada konten yang dapat digolongkan sebagai artikel. Artikel pertama memuat konten mengenai sejarah, berikutnya mengenai geografi, dan terakhir mengenai wisata. Dengan hasil identifikasi tersebut, kita memerlukan tiga buah elemen <article> untuk membungkus masing-masing konten tersebut. Masing-masing elemen <article> akan terdiri dari heading, gambar, dan paragraf.

    Silakan sesuaikan kodenya menjadi seperti berikut pada bagian elemen <div>.

    1. <div>
    2.   <article>
    3.     <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
    4.     <img src="assets/image/history.jpg" alt="sejarah" />
    5.     <p>
    6.       Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh
    7.       lava Gunung Tangkuban Parahu yang lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh
    8.       orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air
    9.       yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang
    10.       digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari
    11.       tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibu kota yang lama di Dayeuhkolot.
    12.     </p>
    13.  
    14.     <p>
    15.       Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandung juga berasal dari kalimat Nga-Bandung-an Banda
    16.       Indung, yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran Sunda.
    17.       Nga-Bandung-an artinya menyaksikan atau bersaksi. Banda adalah segala sesuatu yang berada di
    18.       alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati. Sinonim dari
    19.       banda adalah harta. Indung berarti Ibu atau Bumi, disebut juga sebagai Ibu Pertiwi tempat
    20.       Banda berada.
    21.     </p>
    22.   </article>
    23.  
    24.   <article>
    25.     <h2 id="geografis">Geografis</h2>
    26.     <img src="assets/image/geografis.jpg" alt="geografis" />
    27.     <p>
    28.       Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah
    29.       mangkok raksasa,[9] secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat,
    30.       serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada
    31.       di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan
    32.       merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut.
    33.     </p>
    34.  
    35.     <p>
    36.       Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta
    37.       anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum.
    38.       Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir terutama
    39.       pada musim hujan.
    40.     </p>
    41.   </article>
    42.  
    43.   <article>
    44.     <h2 id="wisata">Wisata</h2>
    45.     <p>
    46.       Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati
    47.       liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain
    48.       menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama
    49.       berarsitektur peninggalan Belanda.
    50.     </p>
    51.  
    52.     <h3>Farm House Lembang</h3>
    53.     <img src="assets/image/farm-house.jpg" alt="farm house" />
    54.     <p>
    55.       Berada di jalur utama Bandung-Lembang, Farm House menjadi objek wisata yang tidak pernah sepi
    56.       pengunjung. Selain karena letaknya strategis, kawasan ini juga menghadirkan nuansa wisata khas
    57.       Eropa. Semua itu diterapkan dalam bentuk spot swafoto Instagramable.
    58.     </p>
    59.  
    60.     <h3>Observatorium Bosscha</h3>
    61.     <img src="assets/image/bosscha.jpg" alt="bosscha" />
    62.     <p>
    63.       Memiliki beberapa teleskop, antara lain, Refraktor Ganda Zeiss, Schmidt Bimasakti, Refraktor
    64.       Bamberg, Cassegrain GOTO, dan Teleskop Surya. Refraktor Ganda Zeiss adalah jenis teleskop
    65.       terbesar untuk meneropong bintang. Benda ini diletakkan pada atap kubah sehingga saat teropong
    66.       digunakan, atap tersebut harus dibuka. Observatorium Bosscha boleh dikunjungi oleh siapapun,
    67.       tanpa tiket. Namun, bagi yang ingin menggunakan teleskop Zeiss, wajib mendaftarkan diri. Untuk
    68.       instansi atau lembaga pendidikan, diberikan jadwal hari Selasa sampai Jumat. Sementara itu,
    69.       kunjungan individu dibuka setiap hari Sabtu.
    70.     </p>
    71.   </article>
    72. </div>

  4. Penambahan elemen terakhir untuk elemen <div>. Kita akan mengelompokkan konten lagi dengan elemen <section>. Perhatikan pada elemen <article> terakhir (topik wisata), konten tersebut memiliki dua subjudul, yaitu wisata Farm House dan Observatorium Bosscha. Oleh karena itu, kita dapat mengelompokkan juga pada kedua konten ini dengan menggunakan elemen <section>.

    Jadi, seluruh konten yang berada pada elemen <div> memiliki struktur seperti berikut.

    1. <div>
    2. <article>
    3. <h2 id="sejarah">Sejarah</h2>
    4. <img src="assets/image/history.jpg" alt="sejarah" />
    5. <p>
    6. Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh
    7. lava Gunung Tangkuban Parahu yang lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh
    8. orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air
    9. yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang
    10. digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari
    11. tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibu kota yang lama di Dayeuhkolot.
    12. </p>
    13.  
    14. <p>
    15. Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandung juga berasal dari kalimat Nga-Bandung-an Banda
    16. Indung, yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran Sunda.
    17. Nga-Bandung-an artinya menyaksikan atau bersaksi. Banda adalah segala sesuatu yang berada di
    18. alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati. Sinonim dari
    19. banda adalah harta. Indung berarti Ibu atau Bumi, disebut juga sebagai Ibu Pertiwi tempat
    20. Banda berada.
    21. </p>
    22. </article>
    23.  
    24. <article>
    25. <h2 id="geografis">Geografis</h2>
    26. <img src="assets/image/geografis.jpg" alt="geografis" />
    27. <p>
    28. Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah
    29. mangkok raksasa,[9] secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat,
    30. serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada
    31. di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan
    32. merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut.
    33. </p>
    34.  
    35. <p>
    36. Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta
    37. anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum.
    38. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir terutama
    39. pada musim hujan.
    40. </p>
    41. </article>
    42.  
    43. <article>
    44. <h2 id="wisata">Wisata</h2>
    45. <p>
    46. Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati
    47. liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain
    48. menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama
    49. berarsitektur peninggalan Belanda.
    50. </p>
    51.  
    52.     <section>
    53. <h3>Farm House Lembang</h3>
    54. <img src="assets/image/farm-house.jpg" alt="farm house" />
    55. <p>
    56. Berada di jalur utama Bandung-Lembang, Farm House menjadi objek wisata yang tidak pernah
    57. sepi pengunjung. Selain karena letaknya strategis, kawasan ini juga menghadirkan nuansa
    58. wisata khas Eropa. Semua itu diterapkan dalam bentuk spot swafoto Instagramable.
    59. </p>
    60.     </section>
    61.  
    62.     <section>
    63. <h3>Observatorium Bosscha</h3>
    64. <img src="assets/image/bosscha.jpg" alt="bosscha" />
    65. <p>
    66. Memiliki beberapa teleskop, antara lain, Refraktor Ganda Zeiss, Schmidt Bimasakti, Refraktor
    67. Bamberg, Cassegrain GOTO, dan Teleskop Surya. Refraktor Ganda Zeiss adalah jenis teleskop
    68. terbesar untuk meneropong bintang. Benda ini diletakkan pada atap kubah sehingga saat
    69. teropong digunakan, atap tersebut harus dibuka. Observatorium Bosscha boleh dikunjungi oleh
    70. siapapun, tanpa tiket. Namun, bagi yang ingin menggunakan teleskop Zeiss, wajib mendaftarkan
    71. diri. Untuk instansi atau lembaga pendidikan, diberikan jadwal hari Selasa sampai Jumat.
    72. Sementara itu, kunjungan individu dibuka setiap hari Sabtu.
    73. </p>
    74.     </section>
    75. </article>
    76. </div>

  5. Mantap! Konten sudah terstruktur dengan lebih baik. Jika penasaran, kamu dapat menjalankan halaman ini jika ingin melihat hasilnya. Namun, tidak ada perubahan yang terlihat pada tampilannya. Nah, kamu bisa mencoba melihatnya pada Inspect Element pada tab Browser.

  6. Itulah yang telah kita lakukan sampai langkah ini. Setelah penggolongan konten dilakukan, ada hal yang dapat kita tingkatkan. Sebelumnya, kita sudah menetapkan atribut id pada elemen <h2> sebagai target navigasi. Kita perlu memindahkan penamaan atau pemberian atribut id dari masing-masing elemen <h2> ke elemen <article>. Hal ini karena elemen <article> lebih merepresentasikan keseluruhan dari konten artikelnya.

    Sebelum melakukannya, kita juga akan menambahkan atribut id pada elemen <div> sebagai pembungkus konten utama. Hal ini ditujukan untuk mempermudah proses layouting (penataan elemen) dengan styling.

    Silakan sesuaikan kodenya dengan kode bercetak tebal berikut.

    1. <div id="content">
    2.   <article id="sejarah">
    3.     <h2>Sejarah</h2>
    4. <img src="assets/image/history.jpg" alt="sejarah" />
    5. <!-- Kode lainnya disembunyikan... -->
    6. </article>
    7.  
    8.   <article id="geografis">
    9.     <h2>Geografis</h2>
    10. <img src="assets/image/geografis.jpg" alt="geografis" />
    11.  
    12. <!-- Kode lainnya disembunyikan -->
    13.   </article>
    14.  
    15.   <article id="wisata">
    16.     <h2>Wisata</h2>
    17. <p>
    18. Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati
    19. liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain
    20. menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama
    21. berarsitektur peninggalan Belanda.
    22. </p>
    23.  
    24. <!-- Kode lainnya disembunyikan -->
    25. </article>
    26. </div>

  7. Sip! Kita sudah selesai dengan elemen <div> yang sekarang memiliki atribut id. Sekarang, kita beralih ke elemen <aside>. Konten dalam elemen ini tidak terlalu kompleks dan banyak seperti elemen <div id="content">. Jadi, kita cukup mengelompokkannya dengan satu elemen <article> saat ini.

    Silakan sesuaikan kode dalam elemen <aside> menjadi seperti kode berikut.

    1. <aside>
    2.   <article>
    3.     <h2>Kota Bandung</h2>
    4.     <p>Kota Kembang Paris van Java</p>
    5.     <figure>
    6.       <img src="assets/image/bandung-badge.png" />
    7.       <figcaption>Lambang</figcaption>
    8.     </figure>
    9.   </article>
    10. </aside>

  8. Sekarang, konten sudah terorganisasi dengan baik. Sampai sejauh ini, seharusnya struktur pada elemen <main> akan tampak seperti diagram berikut.

    dos:8f145a8eff3f255682004b734a0f41c720230620063103.jpeg

Demikianlah latihan kita kali ini. Bagaimana hasilnya? Dokumen HTML kita semakin terstruktur dan rapi, kan? Selain mempermudah pemahaman bagi developer lain, browser juga memahami konten yang ditampilkan. Efeknya, screen reader pun dapat memberi tahu ke user terkait konten yang ada dengan baik. Nice!

Dibantu
Dibantu

Halo, selamat datang :)
Kenalin aku Dibantu, bot yang akan membantu kamu mengatasi permasalahan di modul ini.

Lihat forum diskusi

Catatan Belajar

ini konten buat note nanti
Keyboard Shortcut
1
Next/prev modul

Membantu untuk mempermudah navigasi antar modul.

Tekan
CTRL / CTRL
2
Mencari Konten

Membantu menemukan konten dengan lebih cepat.

Tekan
CTRL/
3
Melihat daftar modul

Membantu melihat modul lebih cepat.

Tekan
CTRLM
Pengaturan

Belajar programming dengan terstruktur.

Light

Belajar programming dengan terstruktur.

Warm

Belajar programming dengan terstruktur.

Dark
Daftar Modul

84% Selesai

Latihan: Menerapkan Elemen Div, Aside, Arti..